Berkelahi, pemalakan dan keroyokan, seperti menjadi tren dan menjadi adat dibangku sekolah, terutama di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Siswa SMP (bahkan siswipun ada juga) merasa bahwa ia sudah dewasa dan sudah menjadi pemberani ketika ia masuk SMP, padahal usia-usia mereka yang berkisar antara 14-15 tahun ini masih dalam masa-masa mencari jati diri, sebaiknya ya digunakan untuk mencari hal-hal yang positif.
Apakah Keroyokan Siswa SMP akan menjadi tradisi ?
Pertanyaan tersebut sulit dijawab oleh pihak sekolah maupun pihak manapun, tetapi menurut saya ini menjadi sebuah tradisi, ya mau gimana lagi, dari saya SMP dampai adik-adik saya ini masih sering terdengar kabar ada perkelahian siswa SMP, dan ironisnya kejadian tersebut bukan 1 lawan 1, tetapi keroyokan. Sedikit kasus mengenai keroyokan yang belum lama terjadi di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Banjarnegara. Berikut ilustrasi mengenai kejadian keroyokan siswa SMP tersebut :
Suatu hari anak-anak siswa SMP sedang melaksanakan kegiatan di sekolah, dalam keadaan wajar-wajar saja. Ketika mereka bermain lempar-lemparan topi, tak sengaja mengenai wajah seorang anak. Saya ibaratkan "K" sebagai korban dan "P" sebagai pelaku.
K : dia sedang main lempar-lemparan topi dengan teman lain, kemudian tak sengaja mengenai wajah "P".
K : karena melihat si "P" maarah, maka ia meminta maaf kepadanyaP : karena tidak terima, ia langsung memukul "K"
K : dia yang awalnya mau minta maaf akhirnya juga membalas dengan pukulan yang sama.
Masalah tersebut selesai pada hari itu juga, dan keesokan harinya masalah diperpanjang :
P : Dia mengadu ke Bapaknya dan Bapaknya ke sekolah untuk menyelesaikannya.
K dan P akhirnya masuk ke kantor BK (Bimbingan Konseling) bersama Bapak dari P dan beberapa guru lain. Setelah itu, terjadi kedamaian diantara mereka, yaitu antara si P,K dan Bapak dari P.
Tetapi diluar itu, banyak anak-anak (teman P) yang tidak tahu bahwa mereka sudah damai, akhitnya setelah P, K dan orang tua keluar dari BK, mereka (temen-temen P) membawa K ke suatu tempat dan K dikeroyok habis-habian hingga babakbelur.
Ilustrasi tersebut mungkin sedikit membingungkan bagi anda, maklumlah saya bukan wartawan yang pandai menuliskan berita, saya hanya blogger yang masih di level pemula.
Saya hanya berharap kepada pihak sekolah untuk melakukan tindakan yang tegas, boleh dibilang "Yang berkelahi dilingkungan atau diluar sekolah dengan status pelajar sekolah tersebut, maka siswa tersebut harus dihukum ! bilamana perlu dikeluarkan saja dari sekolah !" (apabila masalah ringan, kalau cuma berkelahi dan tidak terjadi luka mungkin masih bisa ditoleransi dengan hukuman lain.)
Add your comment